Muhammad Hatta atau dengan nama lahirnya Muhammad Athar adalah seorang wakil presiden yang pertama dan lahir pada 12 Agustus 1902. Ia mulai ikut pergerakkan politik semasa awal bersekolah di Belanda dari tahun 1921 sampai 1932. Hatta berekolah di “Handels Hogeschool” atau yang sekarang bernama “Universitas Erasmus Rotterdam”. Selama ia sekolah di sana, ia masuk organisasi sosial yang kemudian menjadi organisasi politik dengan adanya pengaruh Ki Hajar Dewantara, Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker. Pada tahun 1923, hatta menjadi bendahara dan mengasuh majalah Hindia “Putera” yang kemudian berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Moh Hatta

Sekembalinya dari dari belanda, iad ditawari masuk kalangan Sosialis Merdeka atau SOP (Onafhankelijke partij) untuk menjadi anggota parlemen belanda dan ini menjadi perdebatan hangat di Indonesia pada waktu itu. Pihak OSP mengirim sebuah telegram ppada 6 Desember 1932, yang berisi kesediannya menerima pencalonan anggota parlemen. Hal ini dikarenakan ia berpendapat bahwa ia tidak setuju orang Indonesia menjadi anggota dalam parlemen Belanda. Sebenarnya dia menolak masuk, dengan alasan ia perlu berada dan berjuang di Indonesia. Namu, pemberitaan di Indonesia mengatakan bahwa hatta menerima kedudukan tersebut, sehingga soekarno menuduhnya tidak konsisten dalam menjalankan sistem non-kooperatif.

Pada saat-saat mendekati proklamasi 22 Juni 1945, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membentuk panitia kecil yang disebut Panitia Sembilan dengan tugas mengolah usul dan konsep para anggota mengenai dasar negara Indonesia. Panitia kecil itu beranggotakan sembilan orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno dang anggotanya, yaitu Bung Hatta, Mohammad Yamin,Ahmad Soebardjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso. Kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945, Bung Hatta bersama Bung Karno dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat, Vietnam, untuk dilantik sebagai ketua dan wakil ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).badan ini  bertugas melanjutkan hasil adri BPUPKI dan menyiapkan peminfahan kekuasaan dari pihak Jepang ke Indonesia. Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Panglima Asia Tenggara Jenderal Terauchi. Puncaknya ppada tanggal 16 Agustus 1945, terjadilah peristiwa Rengasdengklok yang mana hari itu Bung Karno dan Bung Hatta diculik olleh kelompok muda ke kota kecil Rengasdengklok (dekat Karawang, Jawa Barat). 

Penculikan itu dilakukan dalam rangka mempercepat tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Malam hari, mereka mengadakan rapat untuk persiapan proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta. Sebelum rapat, mereka menemui Somabuco (kepela pemerintahan umum) yaitu Mayjen Nishimura untuk mengetahui sikapnya mengenai pelaksanaan proklamsi kemerdekaan Indonesia. Pertemuan itu tidak menghasilkan kesepahaman sehingga tidak adanya kesepahaman itu meyakinkan mereka berdua untuk melaksanakan proklamsi kemerdekaan itu tanpa ada kaitan lagi dengan pihak Jepang.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, Moh Hatta beserta Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta pukul 10.00 Wib. Dan keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, Moh Hatta resmi dipilih sebagai Wakil Presiden RI yang pertama mendampingi Ir. Soekarno sebagai Presiden RI.

0 komentar:

Post a Comment

demi keamanan pada situs atau blog kami, jangan membuat spam, virus, link aktif, dan lainnya yang sifatnya mengganggu situs atau blog kami. terima kasih.

 
English Banyuwangi © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top